Tuesday, March 16, 2010

siksa kubur luncurkan album baru

Album terbaru salah satu band brutal death metal terbaik ibukota, Siksakubur (selanjutnya disingkat SK), Tentara Merah Darah akhirnya dirilis juga menjelang akhir bulan lalu setelah penantian yang cukup mendebarkan di kancah metal tanah air. Bagaimana tidak, pasca dirilisnya album Podium (2006, Rottrevore Records), nasib band yang berbasis di Jakarta Timur ini sempat terombang-ambing tak menentu.

Berawal setelah sang drummer sekaligus pendiri dan motor SK, Andyan Gorust mengundurkan diri yang disusul oleh bassist Yudi Bebek. Dua personel yang tersisa, Japra (vokal) dan Andre (gitar) terpaksa dituntut bekerja ekstra keras untuk menjaga bendera SK agar tetap berkibar. Setelah melalui masa-masa sulit, akhirnya SK kembali terinjeksi darah segar dengan masuknya drummer Prama (eks- Alexander/The Last Suffer) dan basis Ewin alias Ewok (eks-Extrasensory) ke dalam formasi SK. Pasukan SK pun kembali menghajar panggung-panggung metal yang sempat terabaikan oleh mereka selama hampir satu tahun.

Bersama formasi baru tersebut, SK menggarap materi Tentara Merah Darah. Dan pada saat pesta rilis albumnya di Green Cafe, Kemang, Jakarta (21/2) lalu, SK juga mengumumkan personel terbarunya, gitaris Nyoman (eks-Funeral Inception, Death Valley).

Simak hasil wawancara Rolling Stone dengan Andre Tiranda, gitaris sekaligus pemimpin Siksakubur berikut ini.


Ceritakan pengalaman Anda selama proses produksi rekaman Tentara Merah Darah. Berapa lama dan bagaimana sistem kerja bersama produser Amri Putrajaya?

Ini adalah album pertama dimana kami bekerja di bawah "pengawasan" produser. Kenapa kami memilih Amri? Murni karena dia adalah orang yang mendengarkan segala jenis musik. Orangnya to the point, sangat terjadwal. Apapun sudah dijadwal sama dia. Hampir mirip kayak di kantor lah (Tertawa). Dan yang pasti great sense of music! Proses penggarapan lagu pun berbeda dari album sebelumnya, kalo dulu nggak ada yang nyuruh gue untuk ngerubah riff-riff lagu yang sudah gue bikin, tapi sekarang ini beda. Amri selalu minta gue buat beberapa versi, nanti yang terbaik yang diambil. Awalnya gue kesulitan, terutama ketika harus menulis sebuah lagu yang down tempo. Tapi karena kesabaran produser dan memang niat kami kuat untuk menyelesaikan album ini akhirnya rampunglah Tentara Merah Darah.

Siksakubur dikontrak oleh Fast Youth Records yang dikenal bukan sebagai label metal. Bagaimana ceritanya?

Awal 2008 gue dapet telpon dari Yoga, pemilik Fast Youth, yang menyatakan mau membawa SK untuk melakukan show di Kuala Lumpur, Malaysia. Akhirnya terjadilah. Nah, setelah selesai show dia menyodorkan penawaran untuk bekerjasama dalam perilisan album baru SK. Secara waktu itu SK memang lagi jomblo alias nggak punya label, jadi kami pelajari penawarannya. Karena kami nggak mau terperosok kedua kalinya. Ternyata kontraknya sehat dan eksekusinya juga jelas. Kami nggak peduli sama embel-embel label ini atau itu. Buat apa juga dirilis label death metal kalo treatment-nya di bawah standar? Roadrunner Records merilis band ska Kemuri aja nggak jadi masalah kok. Yang jelas Fast Youth menghargai kerja keras kami selama ini dan itu sudah lebih dari cukup. Lagipula Fast Youth kan merilis band indie juga, bukan merilis Wali atau ST 12 (Tertawa)

Mengapa di buklet CD Tentara Merah Darah hanya ada foto tiga personel (Japra, Andre dan Prama) yang tampil di rekaman album ini?

Beberapa bulan sebelum masuk studio Ewok menyatakan kalau dia sibuk kerja di salah satu studio musik di Jakarta Timur. Jadi supaya lebih nyantai, ya mending jadi additional aja kami pikir. Nggak harus ikut latihan [yang waktu itu seminggu bisa sampe 4 kali]. Nggak harus ikut briefing dan lain-lain. Jadilah kami jalan bertiga saja. Di studio rekaman gue yang ngisi bass track-nya.

Selain kalian movie junkies, apa yang menginspirasi untuk mengambil cerita kolosal film 300 sebagai konsep album?

Mungkin karena "isi" dari film itu yang bukan sekedar bunuh-bunuhan tapi juga banyak yang bisa diambil. Cara dia membentuk karakter bangsanya pun unik. Dan semua karakter dalam kisah ini punya kekuatan sendiri-sendiri. Pokoknya menurut kami cerita 300 itu sangat "METAL" in every way (Tertawa).

Adakah hal-hal khusus yang terkandung di dalam cerita tersebut yang ingin Anda sampaikan ke pendengar?

Oh ya ada...THIS IS SPARTA!!

Musik death metal Siksakubur mengalami perkembangan yang signifikan, lebih melodius dan atmosferik. Selain 300, adakah band-band lain mempengaruhi Anda selama penggarapan musik?

Ada beberapa band yang gue dengerin terus ketika masa penggarapan album ini, seperti Behemoth, Nile, Belphegor, Dream Theater, Cannibal Corpse, Morbid Angel, Hypocrisy dan Dissection. Dan iya, gue rasa band-band tersebut sangat mempengaruhi ide-ide gue saat itu.

Bagaimana dengan karakter sound gitar Anda?

Karakter sound gitar gue rasa sudah ada perkembangan (Tertawa). Yah, belajar dari kesalahan di album terdahulu. Sekarang gue mempercayakan efek Line 6 POD X3 Live. Dan didukung sama ampli Head Randall Titan pakai sistem send/return. Terus pakai microphone Numan. Jadinya yang seperti elo denger itu. Bagus atau nggaknya gue nggak bisa nilai karena selera orang berbeda. Tapi yang jelas saat ini gue puas dengan sound gitar gue.

Sejak album pertama hingga album ke lima SK selalu menyisipkan kibor di satu atau beberapa lagu. Serta terdapat vokal latar clean di satu atau dua lagu. Dengan kata lain, style musik SK cukup berbeda dengan style mayoritas band death metal yang eksis di Indonesia. Tidak sedikit penggemar death metal menyayangkan hal tersebut, bahkan ada yang bilang SK sudah tidak murni death metal. Komentar Anda?

Oh ya? (Tertawa) Gue nggak nyangka lho ada yang menyayangkan hal tersebut. Dan kami nggak peduli juga. Kami mau bikin album dan musik yang kami suka. Kami nggak masalah sama perbedaan. Lagipula masa sih orang senang kalo semua band death metal di negara ini musiknya samaaaaaaa semua. Semua vokalnya harus guttural growl, semuanya slamming. Semuanya ultra hyperblast atau semuanya old school atau semuanya teknikal. And again and again! (Tertawa) Tapi jujur ya, mau dianggap death metal murni ayo, mau dianggap death metal dangdut pun kami nggak peduli. Mau dibilang death metal nggak ngebut pun, we dont give a damn (Tertawa) Yang penting, menurut kami, Tentara Merah Darah adalah album death metal. Lagipula dari dulu pun banyak band yang eksplorasi lagunya dengan keyboard atau instrumen "non death metal" lainnya, kayak Nocturnus (band death metal Florida, AS -Red) misalnya, dan kalau mau dimundurin lagi ke era thrash, Bulldozer pernah eksplorasi pakai keyboard. Mau dimundurin lagi, the mighty Iron Maiden akhirnya pun eksplorasi pakai keyboard. Tapi kembali lagi ke orang yang menilai, intinya kalau nggak suka nggak usah didengerin kan? (Tertawa) Gitu aja kok repot.

By the way, SK sekarang terdiri atas 5 personel. Bagaimana menurut Anda tentang formasi baru ini, terutama 3 personil baru; Prama, Ewin dan Nyoman?

Simple aja, menurut gue ini formasi SK yang paling ideal. Chemistry-nya dapet banget. Prama makin mateng mainnya, Nyoman dan Ewin pun udah nge-blend. Yah, dan yang pasti tingkat ke-"idiot"-an mereka juga setara dengan personel dan crew SK yang lain. Itu yang terpenting! (Tertawa)

Anda pernah bilang, SK akan menggelar promo tour 14 kota selama Maret dan April nanti. Bisa diceritakan?

Rencananya memang seperti itu dan bisa melakukan tur adalah salah satu cara promosi yang paling kami suka (Tertawa). Mudah-mudahan terealisasi semua 14 kota itu. Sejauh ini sudah ada beberapa kota yang confirmed. Dan mudah-mudahan kalau nggak ada halangan tur kali ini bisa sampai Papua. Semoga!

Apakah SK sudah menjadi full-time band?

Siksakubur is a full time passion! m/m/
sumber :rolling stone indonesia

No comments: